Sisi Terbaik Powerpoint Yang Mampu Mengubah Pembelajaran Makin Menarik
Diposting oleh Unknown | | Posted On Selasa, 10 Oktober 2017 at 02.12
Anisah Nurul Khoiriyah
anisahnurul12@gmail.com
anisahnurul12@gmail.com
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran ini akan lebih efektif ketika menggunakan sebuah media dalam proses pembelajarannya, karena media ini memberikan kontribusi, kebermanfaatan yang besar terhadap proses pembelajaran. Selain itu, Media merupakan bagian integral dalam pembelajaran, sebagai salah satu komponen dari beberapa komponen dalam sistem pembelajaran, dengan demikian prosedur pemilihan media hendaklah mengacu pada keterkaitan dengan komponen.
Menurut Ely yang dikutip kustiono (2010), pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya, yaitu bahwa media merupakan komponen penting dari system instruksional. Meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran, alokasi waktu, sumber, dan prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.
Permasalahan pendidikan yang masih tergolong besar salah satunya yakni terkait dengan pembelajaran. Pembelajaran di sekolah sebagian besar masih bersifat konvensional, bahkan media yang digunakan selama ini pun belum mampu mengubah indeks prestasi peserta didiknya. Maka perlu ada pembenahan dalam hal media yang digunakan. Menurut Sovocom Company, USA dalam kustiono (2001) mengungkapkan bahwa belajar dengan cara membaca teks menghasilkan daya retensi memori sebesar 10%, belajar dengan mendengar menghasilkan daya retensi memori 20%, belajar dengan melihat menghasilkan daya retensi memori 30%, belajar dengan melihat dan medengar dapat menghasilkan daya retensi memori sebesar 50 %. Selain itu, Yunus dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim yang dikutip oleh Arsyad (2011) mengungkapkan bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya. Dengan demikian, media yang mampu merangsang penggunaan indra penglihatan dan pendengaran dalam proses pembelajaran, mampu meningkatkan efektivitas belajar secara optimal.
Hal ini yang kemudian menjadikan media video salah satu alternative untuk menunjang pembelajaran. Telah diketahui sebelumnya, video ini mampu membuat daya ingat siswa lebih tajam dan membekas. Selain itu, media video yang digunakan dalam proses belajar mengajar memiliki banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya adalah video merupakan pengganti alam sekitar dan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat siswa seperti materi proses pencernaan makanan dan pernafasan, video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat dilihat secara berulang-ulang, video juga mendorong dan meningkatkan motivasi siswa untuk tetap melihatnya. (Arsyad, 2011: 49)
Akan tetapi dalam pembuatan video pastinya memerlukan software yang lebih unggul atau bagus dalam hal pembuatan video pembelajaran. Namun tak perlu risau, saat ini terdapat solusi untuk mengatasi hal tersebut, yakni menggunakan aplikasi atau software yang mudah digunakan dan begitu familiar di kalangan guru dan masyarakat, Microsoft powerpoint. Jika dibandingkan dengan aplikasi pembuat video lain, rating dari Microsoft powerpoint ini tidak terlalu tinggi. Namun kembali lagi, bahwa dalam mengimplementasikan suatu aplikasi, perlu membandingkan dengan latar belakang dari penggunanya. Apakah sekiranya aplikasi tersebut cocok atau akan mempersulit pengguna. Selama ini, Ms. Powerpoint masih terbatas pada pengguna komputer. Tampilan Powerpoint yang tampak mirip dengan video mengimajinasi banyak orang bagaimana merubahnya menjadi video yang sesungguhnya agar lebih luas menjangkau semua kalangan. Keuntungan menggunakan produk dari Microsoft ini adalah tidak terlalu membutuhkan spesifikasi hardware komputer yang cukup tinggi. Setidaknya bagi pengguna laptop atau PC dengan spesifikasi rendah bisa dengan mudah menggunakan cara ini. Yang paling penting, tidak perlu install program lagi.
Untuk menciptakan sebuah video dari Ms. powerpoint cukup mudah, langkah awal pembuatan slide seperti biasa, hanya sedikit divariasi menggunakan tool yang telah tersedia di Ms. Powerpoint, misal animations, transitions, design dan sebagainya, perlu juga diatur terkait timingnya, pergantian slide dan sebagainya. Bahkan fitur yang disediakan pun banyak, serta bisa menyisipkan gambar, suara, video dan lain sebagainya. Kemudian setelah tahap awal selesai, langkah selanjutnya file - export – video, supaya tersimpan menjadi video. Maka jadilah sebuah video pembelajarant.
Adapun kelebihan Ms. Powerpoint dalam hal pembuatan video diantaranya : (1) Mudah digunakan. Hal ini karena aplikasi ini telah familiar di kalangan pengajar serta masyarakat luas. (2) Sudah terinstall dikomputer. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan windows, sehingga aplikasi pelayanan dalam membantu pekerjaan manusia sehari-hari adalah Microsoft Office. (3) Tidak perlu tambahan software lain. Dalam Ms. Powerpoint ini telah menyediakan fitur pengubah slide presentasi menjadi sebuah video, sehingga tidak perlu lagi untuk menginstall software lain. (4) Tool yang tersedia mudah dipelajari. Dalam pembuatan slide presentasi yang menarik, perlu adanya inovasi tampilan hanya dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dan sangat mudah untuk dipelajari. Adapun kelemahan dari Ms. Powerpoint dalam hal pembuatan video adalah (1) Hasil kurang memuaskan. Hal ini terjadi ketika slide presentasi yang dibuat hanya ala kadarnya saja, tidak memodifikasi dan memanfaatkan fitur-fitur yang telah disediakan di Ms. Powerpoint tersebut. (2) Harus menggunakan seri Ms. Powerpoint 2010 keatas. Namun, seri Ms. Ppt 2010, cara menyimpan menjadi video nya dengan cara save As – save as type = video. Lain halnya dengan seri 2013 ketas, cara menyimpannya cukup export – video.
Dengan demikian, berdasar uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran perlu adanya media dalam proses pengajarannya supaya lebih efektif dan efisien. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan media tersebut tidak perlu yang harus berbayar dan yang terbaik, namun disesuaikan dengan spesifikasi hardware computer dan mudah digunakan oleh siapapun atau nama lainnya adalah memanfaatkan sisi lain dari aplikasi yang selama ini telah digunakan.
Sumber :
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran: Konsep, Nilai Edukatif, Klasifikasi, Praktek Pemanfaatan Dan Pengembangan. Semarang: UNNES PRESS
Menurut Ely yang dikutip kustiono (2010), pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya, yaitu bahwa media merupakan komponen penting dari system instruksional. Meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran, alokasi waktu, sumber, dan prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.
Permasalahan pendidikan yang masih tergolong besar salah satunya yakni terkait dengan pembelajaran. Pembelajaran di sekolah sebagian besar masih bersifat konvensional, bahkan media yang digunakan selama ini pun belum mampu mengubah indeks prestasi peserta didiknya. Maka perlu ada pembenahan dalam hal media yang digunakan. Menurut Sovocom Company, USA dalam kustiono (2001) mengungkapkan bahwa belajar dengan cara membaca teks menghasilkan daya retensi memori sebesar 10%, belajar dengan mendengar menghasilkan daya retensi memori 20%, belajar dengan melihat menghasilkan daya retensi memori 30%, belajar dengan melihat dan medengar dapat menghasilkan daya retensi memori sebesar 50 %. Selain itu, Yunus dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim yang dikutip oleh Arsyad (2011) mengungkapkan bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya. Dengan demikian, media yang mampu merangsang penggunaan indra penglihatan dan pendengaran dalam proses pembelajaran, mampu meningkatkan efektivitas belajar secara optimal.
Hal ini yang kemudian menjadikan media video salah satu alternative untuk menunjang pembelajaran. Telah diketahui sebelumnya, video ini mampu membuat daya ingat siswa lebih tajam dan membekas. Selain itu, media video yang digunakan dalam proses belajar mengajar memiliki banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya adalah video merupakan pengganti alam sekitar dan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat siswa seperti materi proses pencernaan makanan dan pernafasan, video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat dilihat secara berulang-ulang, video juga mendorong dan meningkatkan motivasi siswa untuk tetap melihatnya. (Arsyad, 2011: 49)
Akan tetapi dalam pembuatan video pastinya memerlukan software yang lebih unggul atau bagus dalam hal pembuatan video pembelajaran. Namun tak perlu risau, saat ini terdapat solusi untuk mengatasi hal tersebut, yakni menggunakan aplikasi atau software yang mudah digunakan dan begitu familiar di kalangan guru dan masyarakat, Microsoft powerpoint. Jika dibandingkan dengan aplikasi pembuat video lain, rating dari Microsoft powerpoint ini tidak terlalu tinggi. Namun kembali lagi, bahwa dalam mengimplementasikan suatu aplikasi, perlu membandingkan dengan latar belakang dari penggunanya. Apakah sekiranya aplikasi tersebut cocok atau akan mempersulit pengguna. Selama ini, Ms. Powerpoint masih terbatas pada pengguna komputer. Tampilan Powerpoint yang tampak mirip dengan video mengimajinasi banyak orang bagaimana merubahnya menjadi video yang sesungguhnya agar lebih luas menjangkau semua kalangan. Keuntungan menggunakan produk dari Microsoft ini adalah tidak terlalu membutuhkan spesifikasi hardware komputer yang cukup tinggi. Setidaknya bagi pengguna laptop atau PC dengan spesifikasi rendah bisa dengan mudah menggunakan cara ini. Yang paling penting, tidak perlu install program lagi.
Untuk menciptakan sebuah video dari Ms. powerpoint cukup mudah, langkah awal pembuatan slide seperti biasa, hanya sedikit divariasi menggunakan tool yang telah tersedia di Ms. Powerpoint, misal animations, transitions, design dan sebagainya, perlu juga diatur terkait timingnya, pergantian slide dan sebagainya. Bahkan fitur yang disediakan pun banyak, serta bisa menyisipkan gambar, suara, video dan lain sebagainya. Kemudian setelah tahap awal selesai, langkah selanjutnya file - export – video, supaya tersimpan menjadi video. Maka jadilah sebuah video pembelajarant.
Adapun kelebihan Ms. Powerpoint dalam hal pembuatan video diantaranya : (1) Mudah digunakan. Hal ini karena aplikasi ini telah familiar di kalangan pengajar serta masyarakat luas. (2) Sudah terinstall dikomputer. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan windows, sehingga aplikasi pelayanan dalam membantu pekerjaan manusia sehari-hari adalah Microsoft Office. (3) Tidak perlu tambahan software lain. Dalam Ms. Powerpoint ini telah menyediakan fitur pengubah slide presentasi menjadi sebuah video, sehingga tidak perlu lagi untuk menginstall software lain. (4) Tool yang tersedia mudah dipelajari. Dalam pembuatan slide presentasi yang menarik, perlu adanya inovasi tampilan hanya dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dan sangat mudah untuk dipelajari. Adapun kelemahan dari Ms. Powerpoint dalam hal pembuatan video adalah (1) Hasil kurang memuaskan. Hal ini terjadi ketika slide presentasi yang dibuat hanya ala kadarnya saja, tidak memodifikasi dan memanfaatkan fitur-fitur yang telah disediakan di Ms. Powerpoint tersebut. (2) Harus menggunakan seri Ms. Powerpoint 2010 keatas. Namun, seri Ms. Ppt 2010, cara menyimpan menjadi video nya dengan cara save As – save as type = video. Lain halnya dengan seri 2013 ketas, cara menyimpannya cukup export – video.
Dengan demikian, berdasar uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran perlu adanya media dalam proses pengajarannya supaya lebih efektif dan efisien. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan media tersebut tidak perlu yang harus berbayar dan yang terbaik, namun disesuaikan dengan spesifikasi hardware computer dan mudah digunakan oleh siapapun atau nama lainnya adalah memanfaatkan sisi lain dari aplikasi yang selama ini telah digunakan.
Sumber :
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran: Konsep, Nilai Edukatif, Klasifikasi, Praktek Pemanfaatan Dan Pengembangan. Semarang: UNNES PRESS
Posting Komentar